Masa itu telah datang
Antara kau dan aku tak lagi tertawa
Mencoba mengingkari rasa.
Aku tahu bagaimana nanar matamu
Menatap gelisahku
Adakah kau menangis; wahai gadis yang terbuat dari tulang rusukku?
Aku tidak pernah mengerti apa yang membuatmu bisu
Tentang aku dan karenaku.
Aku tahu kau selalu memanggilku
Kendatipun bibirmu kaku melafadzkan
Namun hatimu tak pernah berhenti melambaikan
Dan melelapkan tidurku dalam mimpi adalah perjumpaan abadi
Ku tatap dan ku hadirkan pesonamu dalam mimpi।
Di saat kau memelukku
Aku berani berbicara ‘tak hanya kedinginan Tuhan ciptakan’
Dalam gelisahku menanti hadirmu
Kau datang mengusap dan merayu
Dengan hangatnya
Aduhai gadis yang terbuat dari tulang rusukku.
Selalu ada yang lain tatkala bercerita tentangmu
Cerita itu adalah kisah antara kau dan aku
Cerita dalam mimpi dan kita melontar senyum dalam lelapnya
Kenang hadirku dalam hadirmu
Dimana kau mengajakkku, kita bertemu dan melipur rindu di sana



0 komentar:
Posting Komentar