Air Mataku, Ayah!

02/12/08 |

Telah ku usap air mata
Di tengah kepedihan
Di antara kegelisahan yang semakin merapat

Ayah!

Aku titipkan kata cintaku
Dibalik air mata
Diriku yang tak pernah fasih
Membaca bahasa kasih sayangmu
Dan ku lihat kering air matamu
Adakah kau seorang lelaki
Adalah dalam keresahan telah kering air matamu
Adakah ayah?
Tolong bagaimana caranya
Sebab kematian
Sebab perpisahan

Ayahku!
Dalam perpisahan pada perjumpaan
Telah aku titipkan
Sejuta kata terima kasih
Pada air mataku
Ada kata cinta
Adalah kerinduan
Adalah ucapan terima kasih
Adakah kau mampu mengeja ayahku?

Keletihan anakmu
Kepayahan anakmu
Yang sekalipun tidak mampu mengungkapkan getaran

Makna cinta teruntuk ayahnya
Ayahku adalah air mataku
Adalah ucapan terima kasih dari anak perempuanmu
Yang tiada pernah fasih untuk berbicara
Kata kasih karenamu

Adakah dari air mataku
Kau tahu
Dan mampu mengeja
Bahwa engkaulah cinta pertamaku
Terimalah cinta pertama dari anak perempuanmu
ejalah ayah, kemudian usap air mataku
Dan izinkan aku untuk mampu membaca bahasa agung di hatimu

Rien Zumaroh
Ciputat, 03 Feb’08

(SPECIAL toex ayah yang sekalipun tiada pernah meneteskan air matanya sebab perpisahan sebab kematian kedua orang tuanya saat kasih ketermanjaan itu masih indah, namun baginya tiada)



0 komentar: