Pengembaraan

08/11/08 |

Akulah salah satu diantara sekian pengembara
Yang berani serta nekat menjelajahi belantara kerinduan
Sesat tersesat
Luka melukai
Cemas, khawatir, gelisah
Pada rindu aku menanti

Jangan kau katakan "Kau Mengasihi Penantianku"
Yaitu ratapan tak terhingga
Karena aku tidak pernah menggenggam duri dengan jari jemari
Tapi sebuah kepercayaan penuh
Serta keyakinanku pada-Nya
Dan jeritan keabadian terdengar jelas kerinduanku
Adalah pada rindu pembebasan belenggu dunia

Katamu "Aku Bukanlah Berani;
Tapi Perasaan Jiwa yang Memberanikan Diri dalam Pengembaraan"
Aku akui, aku memang tersesat
Tapi aku tidak pernah merasa terpenjara dalam belantara kerinduan
Dengan harapan "Ikhlas yang Aku Tabur Akan Menuai Keabadian"
Dan dengan segala penat yang tercipta
Akulah yang paling kuat menanggung derita
Dan bersama kekuatan yang terlahir atas nama kerinduan

Bersama duka, aku memang butuh
Untuk meleburkan getar dawai hati disana
Yang menghasilkan nada-nada penuh ratapan rindu
Serta bersama bait puisi aku menghadirkanmu.
Oh…! siksa serta belenggu rindu
Pada puisi yaitu kepercayaan bagiku
Adalah dalam ketersesatan hanyalah ritual belaka
Lantas tidak mengerti arah
Bukan pengembaraanku yang dimabuk dunia.

Aku diam membisu tanpa tanya
Dan aku cintai cinta untuk cinta
Aku cintai cinta untuk kerinduan
Aku cintai cinta
Karena cinta adalah pengorbanan
Aku cintai cinta
Karena cinta adalah kehidupan
Dan cinta adalah kasih sayang
Dan cinta adalah inti kepercayaan

Aku cintai cinta dalam ketersesatan
Aku cintai cinta dalam kebimbangan
Aku tersesat, aku bimbang
Dan aku yakin
Dengan segala kepercayaan
Dan dalam kebimbanganku
Bayangmulah yang menuntunku kembali ke sarang lautan
Dan karena ketersesatanku
Pasti aku lebih tahu
Kemana arah untuk kembali
Ke dunia luas tak bertepi



=Perjalanan Panjang Menuju Cinta-Mu=

0 komentar: