—===Ya Allah!! siapa yang mampu menguatkan hati tatkala kegelisahan menyelimuti diri?===—
Tatkala kegelisahan menyapa, dan berbagai macam perasaan teraduk dan membolak-balikkan hati, benar-benar kita tidak tahu hendak kemana berjalan dan kita seperti kehilangan arah. Pikiran mandeg, mentok, pol-polan. Segala rumus logika dan pengetahuan mentah kita sudah tidak berlaku tatkala kegelisahan benar-benar hadir di tengah kehidupan kita dan menemukan sisi lemah manusia berhadapan dengan kuasa Tuhan.
“Aku juga sering sekali merasakan hal
serupa, Bete, jenuh tapi aku selalu berusaha
mengalihkannya dengan kegiatan yang lain
yang menurutku mampu mengalihkan perhatian,
jalani apa adanya dan jangan semakin mendramatisir,
hanya menambah luka”
“Aku gak hanya sering, tapi hampir setiap hari. masih mending kamu orangnya bisa enjoy, rame, rewel dan suka berpetualang kesana kemari. Dibandingkan aku kurang punya kepercayan diri dalam hal itu, bagiku segala keresahan terbagi berdua, Hanya ada aku dan Tuhan” Begitulah penuturan temanku yang mengidap penyakit gak pe de berlebihan akibat dari kecil sering terunder estimate oleh kakaknya.
“Aku bersyukur dengan seringnya kegagalan
menghampiri hidup, kecewa, dan duka, Berarti
Allah teramat mencintaiku lewat teguran-Nya,
karena kalau tidak diingatkan, pasti kita sebagai
manusia terbiasa lupa untuk mensyukuri segala
anugerah-Nya” Ini jawaban yang paling bijaksana karena temanku yang satu ini sudah sering kali terjatuh sakit dan secara umur dia jauh di atasku.
Untuk urusan bete, kecewa, gelisah, mumet, bukan merupakan pengalaman yang pertama kalinya, tapi ini merupakan pengalaman yang tidak bisa dihitung yang kesekian kalinya. Semuanya berjalan apa adanya dan bisa dikatakan berulang-ulang oleh sebab yang sama pula, alias sering kali kita jatuh pada lubang yang sama. Semua orang melewati proses kehidupan yang demikian menyakitkan.
Tatkala Aku Berdo’a dan Tuhan Yang
Semenjak aku mengenal apa makna hidup sesungguhnya yaitu tempat datang perginya kesedihan dan kebahagiaan. Pintu keluar masuknya kesuksesan dan kegagalan pada saat itulah aku selalu merasakan bahwa Allah tidak pernah menolak do’a-do’aku apapun bentuk permintaannya. Bahkan tatkala saat ini aku terjatuh dan terjatuh lagi yang membuat hari-hariku di genangi air mata dan kegersangan hatiku kembali tersirami. Keterjatuhan yang membuat aku berfikir berulang kali apa sebenarnya kesalahan yang pernah aku bibitkan sehingga ketersakitan yang aku rasakan layaknya panen besar dan harus aku unduh bersamaan. Berkali-kali aku bertanya pada diri ini, bertanya kepada rekayasa pertolongan Tuhan lewat sahabat-sahabat. Aku diceramahin sesuai pengalaman hidupnya, berbagai pernyataan yang terkadang membuat kesedihanku semakin buntu dan lebih sering membuat aku sadar bahwa semuanya merasakan apa yang aku rasakan dalam proses pencarian hidupnya. Alchamdulillah aku tidak merasa bahwa Allah tidak mengabulkan do’a-do’aku.
Akhirnya aku sadar bahwa kegelisahan, kekalutan, keterjatuhan, dan segala suasana batin lainnya semua itu adalah jawaban dari do’a-do’aku. Kenyataan yang hampir tiap waktu aku mohon dari Allah. Bukankah hampir setiap hari aku berdo’a, dengan anugerah yang telah Engkau berikan ‘Ya Allah, jangan sekali-kali Engkau jauhkanku dari syukur kepada-Mu’. Aku berdo’a supaya diberi kekuatan iman di tengah modernitas kehidupan metropolitan, dianugerahi kekuatan dalam melawan arus kehidupan serta kesabaran dalam menjalaninya, supaya sukses bersama harapan dan cita-citaku.
Kegelisahan, kekalutan, keterjatuhan dan segala suasana batin lainnya adalah sarana yang harus aku lewati untuk mendekatkan diri kepada Allah, sarana untuk menguji kualitas imanku. Dan dari mana kekuatan itu lahir sedang kita sendiri tidak pernah berjalan dalam kelemahan diri, dari mana kesabaran itu menjadi bagian dari hidup sedang kita sendiri tidak pernah merasa terhimpit kesusahan sehingga tiada tantangan yang mesti kita sikapi dengan kesabaran.
Dan akhirnya aku mengerti bahwa Allah hendak mendekatkan diriku dengan-Nya, penuh keimanan dan rasa syukur dengan berbagai hal yang menyakitkan.
Seperti kalimat yang pernah dikirimkan oleh sahabatku via sms —-30 Desember 2007, 13:05—-”Kumohon kepada Allah setangkai bunga segar, namun Allah memberiku kaktus berduri. Kumohon kepada Allah seekor kupu-kupu, namun Allah memberiku seekor ulat. Aku sedih, tapi aku tetap bersabar. Tidak lama kemudian kaktus tadi berbunga indah sekali, ulat tadi berubah menjadi kupu-kupu cantik ~~~begitulah cara Allah mengasihi kita, selalu indah pada waktunya~~~
Bahwa kegelisahan, kekalutan, keterjatuhan adalah jawaban dari segala do’a-do’aku, dan aku baru meyadari hikmahnya setelah semuanya hilang dan berganti dengan keindahan, kebahagiaan, kepuasan dan kesuksesan.
Rien Zumaroh
Ciputat, 06 Januari 2008



3 komentar:
Wapek temen yen mengekspresikan suara hatinya…
ya..di dihatimu hanya ada dua
KAU dan TUHAN….
yang lainnya tuhan-tuhan yang tidak berTUHAN
Terus berkarya Neng…
kesedihanmu jika tak dapatkan satu karya dalam hari-harinya.
tapi karya itu bisa muncul karena hasil dari imajinasi untuk menjadi orang sedih sementara…u know!
tapi kadang justru ketika kalut seperti itulah kita jadi lebih memasrahkan diri pada Tuhan. syukuri aja semua perasaan yang singgah ke diri kmu, karena itu membuktikan bahwa kamu masih termasuk manusia normal….
tyuz semangat yah…!!!! ^_^v
Posting Komentar