Terima Kasihku pada Kerinduan.

Terima kasihku pada kerinduan, kekuatan yang terlampaui abstrak
Yang mampu menghentikan keinginan-keinginan hidup yang membumbung tinggi
Serta memahami akan arti kebutuhan hidup pada keadaan tertentu.


Terimakasihku pada kerinduan
Yang telah menjadikan logikaku seringkali terpenjara
Serta kegelisahan, kekalutan, keterbatasan logika dalam berfikir
Adalah kerinduanku pada-Nya.
Betapa tidak?
Tatkala kita merasa mampu dengan segala pemikiran kita
Pada kerinduanlah keterbatasan logika.


Terimakasihku pada kerinduan, yang telah membuatku terjatuh,
Dan betapa seringnya aku terjatuh
Sebanyak itu pula, aku mencoba untuk berdiri
Dan juga kesempatan untuk berjuang mengerahkan emosiku.


Terimakasihku pada kerinduan
Yang membuat aku bertahan serta sabar terhadap segala keadaan
Meskipun keadaan yang paling menyakitkanpun
Dan aku berhasil melewatinya penuh harapan.


Terimakasihku pada kerinduan
Kerinduan yang memberi makna ketundukan dan menjadikan segala Keinginannya adalah perintah bagiku untuk segera mungkin mewujudkannya.


Terimakasihku pada kerinduan
Yang mengajariku untuk tidak berkata "tidak" tatkala dimintai bantuan,
Bagaimanapun kerinduan kita hidup nyaman dan damai dalam ketersakitan.
Karena adanya kerinduan adalah tatkala kita mencintai rasa sakit
Dan betapapun rasa sakit dalam kerinduan bukan alasan kita menghindari adanya.
Kerinduan yang kita yakini membawa berkah dalam hidup dengan semangatnya,
Bersama itu pula bagaimana kerinduan mengaburkan harapan kita tentang hari esok
Tapi karena kerinduan pula, kita tetap yakin
Setelah tantangan-tantangan berlalu
Muncullah semangat yang terlahir karena perasaan takut kehilangan.


Bagaimanapun kerinduan yang datang
Memberi kesempatan pada cinta
Yang menanggung beban untuk mendidik kehidupan kita dengan cara yang berbeda.
Bukankah kita tidak pernah mau kehilangan rasa bersalah, cemburu, cemas saat kita merindui?
Dan perasaan-perasaan seperti itulah yang membuat kita semakin yakin, bahwa pada kerinduan adalah hal yang menyakitkan dan sesekali kita tidak pernah mau kehilangan akan adanya.
Yang ada karena diada-ada dengan mengada akan cinta
Termakasihku pada kerinduan
Yang telah menyatukan kita semua.

Rien Zumaroh, 29 Maret 2009
Mengada-ada kerinduan