Dalam titik-titik yang semakin kau diamkan
Tiada lagi terisi dan kau biarkan semakin kosong
Aku selalu mencoba merangkum bahasa agung di hatimu
Apa yang kau pikirkan
Apa yang kau rasakan
Namun tiada sepatah katapun kau katakan
'Belum saatnya aku berbicara tentangmu'
Itu Jawabmu।
Biar aku meraba-raba bahasa agung dihatimu
Dan kurangkum indah dalam barisan air mata
Tatkala kau diam
Adakah kau bertanya
Bahwa hatiku tiada pernah berhenti
Merangkum bahasa agung di hatimu?
Tatkala tak lagi ku rasakan getaran di waktu pagi
Seperti kau mengenalkanku pada musim gugurmu
‘Ada apa denganmu?’
Itulah kecemasanku.
Apa yang aku kagumi dari dirimu
Bagimu tampak lebih indah dikala jauh
Kau hidupkan waktu dalam hariku
Kau kenalkan aku musim-musim dalam hidupmu
Kau biarkan aku mencium wangi bunga bertebar
Dan tatkala berguguran
Kaupun mengajakku tuk menyegarkan
Terkadang ku dapati kau mekar dan merayu
Sekejap berguguran namun tak layulah hatiku
Sebagaimana kau kenalkan padaku kebahagiaan
Engkau salamkan padaku pula
Suatu hari akan datang
Semua hanyalah peralihan dari sekian lama penderitaan.



0 komentar:
Posting Komentar