Adalah Pilihan-Mu

22/01/09 |

I.

Tuhan!

Jangan sesekali Engkau beri kesempatan.

Kesempatan bagiku untuk memilih

Kecuali di sana aku berharap

Kecuali harapan itu aku serahkan pada-Mu.

Tuhan!

Aku cukup lemah

Logikaku tidak mampu

Memilihkan yang terbaik

Aku lemah Tuhan.

Untuk memilih yang terbaik buat hidup.

Jangan biarkan aku memilihnya

Jangan sesekali Engkau beri kesempatan bagiku

Untuk menentukan bahwa dia adalah yang terbaik.

Tapi jika memang dia pilihan

Yang terbaik dan anugerah dari-Mu

Kemana lagi cinta ini berlabuh

Kecuali pada pengabdiannya.

Yaitu atas pilihan terbaik dari-Mu।


II.

Boleh saja hati ini berbolak-balik

Dengan mudahnya berganti rasa

Bagai cuaca dengan masanya.

Tapi aku mohon, Tuhan!

Jika memang dia adalah yang terbaik yang Engkau pilihkan buatku

Jangan ragukan sedikitpun.

Jangan cemaskan,

Karena hanya Engkau yang mampu mengukuhkan cinta kita.

Hanya Engkau, Tuhan!

Tak ada yang menyusutkan cintaku

Kecuali semangat itu telah Engkau sirnakan

Dan aku mati bersamanya.

Hanya semangat yang Engkau patahkan

Yang membuat aku berhenti mencintainya।


III.

Aku hanyalah wanita yang sangat lemah sekali

Seorang wanita bersama cinta yang dimiliki

Tapi tidak bisa melakukan banyak hal yang diinginkan oleh orang yang dicintai.

Aku akui, kalau aku lemah sekali sebagai seorang wanita

Aku tidak bisa mengungkapkan bahasa kecemburuan

Hanya tangisan yang menyaksikan, saat rindu menyapa

Hanya malam-malam yang sunyi yang mengantarkan doaku pada-Nya

Pada-Nya hanya do’a dan ketulusan cinta yang aku titipkan.

Karenanya aku benar-benar wanita yang lemah karena tidak bisa melakukan banyak hal untuk orang yang dicintai।


Rien Zumaroh,

Real Inspiration di masa transisi,


1 komentar:

MUKIYO mengatakan...

Politisi berkata "Hidup adalah perjuangan."
Saya berkata, "Hidup memang pilihan."
Jadi pilihlah jalan yang benar.
Yang mana? Tanya sama Tuhan. He..he..
Salam kenal.