Persujudan Cinta!

08/11/08 |

Ya Allah, Ya Tuhanku!!! Dzat yang membolak balikkan hati (Ya muqollibal qulub tsabbit qolbii 'ala diinika wathoo'atik), jadikanlah cinta yang Engkau anugerahkan padaku sebagai sarana perjumpaan dengan sifat Engkau yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Jadikanlah cinta yang Engkau anugerahkan sarana bagiku untuk saling memahami dan memaafkan dengan segala keterbukaan, saling percaya dan tiada tempat baginya untuk mendendam.

Ya Allah!!!kalau bukan dengan sarana cinta, sajadah mana lagi yang akan aku jadikan tempat persujudan pada-Mu. Cinta ini tidak main-main membuatku merindu, sampai tidak lagi mengerti apa yang terjadi dalam keterbatasan logika. Bahkan sering kali lepas kontrol, tidak tahu hendak dibawa kemana rindu yang mendera dan kian menyiksa. Logikaku benar-benar terpenjara dalam sangkar yang dinamakan cinta, dan tidak mengerti mesti berbuat apa. Dalam terpenjaranya logika, aku bermunajah dan air mata yang tertuang adalah do’a serta bukti kalau aku masih butuh belajar banyak bagaimana memanaj hati, serta mengontrol emosi tatkala kerinduan menyerang dan memperebutkan ruang teristimewa dalam kekosongan jiwaku.

Orang lain boleh saja menyalahkanku, bahkan logikaku sendiri yang seringkali berontak dan menentang. Tidak!!!mereka tidak salah, mereka menyalahkan bukan karena mereka tahu, tapi karena mereka tidak merasakan apa yang aku rasakan terhadap cinta yang selalu Engkau anugerahkan padaku. Dan berontaknya logika karena bagi cinta cukup hati yang merasa keridoan dan sikap yang bijaksana, karena cinta bukan sentuhan akal tapi perasaan hati yang manunggal, sehingga dengan mudahnya mereka berucap “Jangan Bodoh dan semakin kau perkosa hari-hari demi mempertahankan rasa itu”.

Rindu yang tiada perjumpaan kecuali mimpi dan bayangan yang memfasilitasi, hanya cinta saat ini yang aku miliki untuk bercengkerama dengan salah satu asma-asma-Mu yang berjumlah 99(Asmaul Husna). Orang lain bisa bermunajat dengan-Mu lewat kesalahan serta kekhilafan, dibalik ketersesatan mereka teramat sering memohon petunjuk kepada Dzat Yang Maha Pemberi Petunjuk dan juga Maha Pembimbing (al-Haadii). Saat manusia dalam kondisi tidak sabar, mereka memohon kepada ash-Shabuur, pada-Mu Dzat Yang Maha Sabar, sumber dari segala kesabaran. Dan dalam keterpenjaraan logikaku dalam bercinta, aku teramatlah sering bermunajah pada Ar-Rahmaan dan Ar-Rahiim.

Pada cinta bagaimana kerinduan selalu mengkomunikasikan segala keluh kesah yang mendera. Pada cinta bagaimana hati ini tergetar selalu bermunajah pada-Mu. Cinta adalah bentuk pengabdian dimana Engkau luluhkan kerasnya hati yang teramat jarang merindui-Mu.

---===Selamatkanlah bagi hati yang mencinta===-----

Ya Allah!!! jangan siksa hatiku sebab kecemburuan terhadap ego yang tiada henti-hentinya melumuri serta menenggelamkan niatan tulus manusia dalam bercinta. Ya Allah!!! adalah kuasa bagi-Mu akan cinta yang mampu menjaga pandangan serta meneduhkannya, menjaga pendengaran serta menyelamatkan hati. Kuasa bagi-Mu akan perjumpaanku dengan seseorang yang akan mengisi sela-sela jariku dimana Engkau ciptakan tanganku dengan jari-jari terpisah dan akan menggenggamku untuk berjalan bersama mengarungi kehidupan. Dan jari-jari tangan kita selalu menggenggam satu sama lain dalam suka duka, menentramkan tatkala gundah gulana, mengingatkan tatkala lupa, saling melengkapi dalam keterbatasan sehingga setiap tindakan adalah sarana ibadah kepada-Mu.

Ya Allah!!!biarlah keputusan besar dalam hidup ini, Engkau pilihkan buatku. Karena cinta yang aku rasakan sedemikian dahsyatnya sehingga membuat aku tidak berfikir untuk bersama kecuali atas izin-Mu. Baiknya cinta ini hamba titipkan kembali pada-Mu

Tuhan…

Rasanya aku sudah tidak kuasa bila cinta ini semakin Engkau tambah

Engkau kuatkan dan Engkau letakkan rindu

Engkau kukuhkan rasa

Engkau kukuhkan imajinasi-imajinasi ini bersamanya.

Cukup …

Bukan berarti aku menafikan satu rasa dalam keindahan hidupku.

Dan bukan berarti hamba tidak ikhlas mengemban amanat-Mu

Untuk tetap ikhlas dan tulus menjalani satu episode kehidupan

Antara keterbatasan logika dan ketundukan rasa

Tidak Tuhan…

Aku terus berharap rindu tetap ada

Untuk menyemangati hidupku.

Untuk memberi bekal pengembaraan emosionalku

Dan lamunanku termanjakan disana

Menghiasi mimpi-mimpi

Melahirkan inspirasi

Serta memberi kekuatan atas nama cinta

Tapi …

Jangan semakin Engkau kukuhkan rindu

Dan semakin menyiksa detik-detik dalam hidupku

Karena itu Tuhan…

Baiknya rindu ini aku titipkan kembali pada-Mu

Bersama doá dan cinta

Dan kembalikan di kemudian hari

Setelah harapanku tercapai

Dan pengetahuan serta pengalamanku

Telah cukup untuk menjadi input

Serta bekal pengabdian

Dalam menyempurnakan separuh agamanya.

Dan apa yang aku miliki benar mampu membahagiakannya

Mampu menyempurnakan visi agamanya.

Tuhan …

Baiknya rindu ini aku titipkan kembali pada-Mu

Bersama do’á dan cinta

Di keheningan malam

Di tengah kecemasan, dan kegalauan yang semakin tak menentu

Dan kembalikan di kemudian hari

Adalah bagi

Cinta yang telah Engkau anugerahkan lewat fitroh kelembutan keperempuanan, jadikanlah di sana adalah kekuatan, kesabaran, dan tidak mudah terjangkiti penyakit hati yang semakin menyiksa diri. Jadikanlah aku seorang perempuan yang mempunyai input berupa ilmu dan informasi yang memadai untuk meluruskan peran(bukan inherited) sebagai perempuan ...

Yang merupakan generasi asing yang hidup antara tidur dan terjaga

Di tangan perempuan tergenggam tanah masa lalu negeri ini

Dan juga benih-benih masa depan

Bagaimanapun dalam setiap tempat

Kita menemukan seorang perempuan yang menyimbolkan masa depan.

Bukankah selama ini lewat cinta, Engkau telah mendidik domain afektif dan bagaimana memanaj hati. Meski terkadang aku kalut tak karuan sebab bergelut dengan suasana hati, penuh goncangan. Terkadang mengerikan, terkadang menyenangkan, terkadang pula membuatku cakap bercerita tentang beberapa hikmah disana?

Ya Allah .. sungguh lewat do'a, aku mencoba menyelami dalamnya perasaan. Aku ingin menjadi perempuan yang baik, tidak mudah goyah, dengan mengetahui sisi lemah, dan pada hati terbuka untuk lebih baik dan menerima perubahan.

Amiin.............

”Cinta adalah dunia luas tak bertepi

Lautan lepas tak terarungi

Alam bebas tak terjejaki....

Cinta sejati

Dimana tiada tempat bagi pesona rupa

Rangsangan harta maupun dambaan surga dunia.

Adakah kita diberi kekuatan untuk memilih cinta? atau cinta yang telah memilih kita untuk menjadi penganut setianya?

Ryend Zumaroh

***Tatkala kesiapan pemenjaraan cinta dengan mensyaratkan hembusan angin dari surga belum juga sepenuhnya***

0 komentar: