Anakku,
Hari ini genap sudah usia ibumu
Pada masa kerapuhan yang tak lagi tertahan,
Mendambakanmu hidup berdampingan
Dengan seorang perempuan
Dalam ikatan pernikahan.
Anakku,
Karena ibu ingin segera menimang cucu,
Maka kemasilah mimpi-mimpi serta hayalan semumu.
Kemasilah anakku,
Dan segera tambatkan hatimu
Pada gadis yang ibu istikhorohkan untuk membangkitkan gairah perjuanganmu.
Anakku,
Sebenarnya ibu juga tak ingin,
Memberikan hadiah seorang perempuan
Dalam menyempurnakan pengabdianmu.
Tapi setelah sekian lama ibu menunggumu
Memberi kejutan seorang menantu,
Kaupun tak kunjung datang dengan seorang perempuan
Dan memohon restu pada ibu.
Anakku,
Sebenarnya apa yang kau impikan
Akan kau buktikan dengan kesungguhan harapan,
Setelah kau benar-benar bertekad mengakhiri masa lajangmu.
Karena kau lelaki, dimana semangat akan selalu menyala
Ketika kau dapati
Di pintu rumahmu ada seorang perempuan yang selalu menantimu
Dengan segenap kerinduan ketika kau berjuang.
Anakku,
Percayalah pada ibu
Bahwa pernikahan tak menghalangimu dalam mewujudkan cita-cita.
Di ujung usiamu yang tak lagi seperempat abad,
Benar-benar ibu berharap,
Kemasilah mimpi-mimpi semu dimasa lajangmu.
Bangun, bangunlah anakkku.
Setelah ibu menyaksikanmu hidup berdampingan dengan seorang perempuan,
Serasa sempurnalah perjuangan ibu dalam mendidikmu,
Maka kemasilah mimpi-mimpi di masa lajangmu.
Dan wujudkan bersama seorang perempuan dalam ikatan pernikahan.



0 komentar:
Posting Komentar