Adalah Pilihan-Mu

02/05/09 |

I.

Tuhan!

Jangan sesekali Engkau beri kesempatan.

Kesempatan bagiku untuk memilih

Kecuali di sana Engkau letakkan pengharapan.

Kecuali harapan itu aku serahkan pada-Mu.

Tuhan!

Aku cukup lemah,

Logikaku tidak mampu memilihkan yang terbaik.

Aku lemah Tuhan.

Untuk memilih yang terbaik buat hidup.

Jangan biarkan aku memilihnya,

Jangan sesekali Engkau beri kesempatan bagiku

Untuk menentukan bahwa dia adalah yang terbaik.

Tapi jika memang dia pilihan

Yang terbaik dan anugerah dari-Mu

Kemana lagi cinta ini berlabuh

Kecuali pada pengabdiannya.

Yaitu atas pilihan terbaik dari-Mu.

II.

Boleh saja hati ini berbolak-balik

Dengan mudahnya berganti rasa

Bagai cuaca dengan masanya.

Tapi aku mohon Tuhan

Jika memang dia adalah yang terbaik yang Engkau pilihkan buatku

Jangan ragukan sedikitpun.

Jangan cemaskan,

Karena hanya Engkau yang mampu meyakinkan cinta.

Hanya Engkau, Tuhan!

Tak ada yang menyusutkan cintaku

Kecuali semangat itu telah Engkau sirnakan

Dan aku mati bersamanya.

Hanya semangat yang Engkau patahkan

Yang membuat aku berhenti mencintainya.

III.

Aku hanyalah wanita yang sangat lemah sekali

Seorang wanita bersama cinta yang dirasakan,

Tapi tidak bisa melakukan banyak hal yang diinginkan oleh orang yang dicintai.

Aku akui, kalau aku lemah sekali sebagai seorang wanita

Aku tidak bisa mengungkapkan bahasa kecemburuan

Hanya tangisan yang menyaksikan, saat rindu menyapa

Hanya malam-malam yang sunyi yang mengantarkan doaku pada-Mu

Pada-Mu aku titipkan do’a dan ketulusan mencintai.

Karenanya aku benar-benar wanita yang lemah karena tidak bisa melakukan banyak hal untuk orang yang aku cintai.


Rien Zumaroh,

02 Mei 2009, Ketika Aku Bimbang Untuk Menetapkan Pilihan

0 komentar: