Wahai kesedihan yang bersembunyi di balik kerinduan
Adakah kau melupakan diriku
Yang seringkali kau siksa dan kau penjarakan
Saat kesunyian mendera
Dan kesepian menyayikan
Saat kerinduan menumpahkan air mata
Dari segala gelisahnya
Wahai kesedihan kenang aku
Aku yang selalu mengagungkan kata indah di balik kerinduan
Kenang aku dibalik kesenangan wahai kesedihan
Keagungan setelah penderitaan
Kau bebaskan dan tak lagi menyekap gelisahku
Kenang aku kemudian lantunkan lagu-lagu
Desahkan bait puisi
Nada-nadanya menjaga malamku
Menjaga siang
Dan setiap jaga dan tidurku
Wahai kesedihan
Kenanglah aku
Aku yang memetik getar dawai
Menyayikan lagu membangkitkan kerinduan
Meluruhkan
Dan menumpahkan kenyerian
Sebab derita yang tergenggam kerinduan
Kenang aku wahai kesedihan
Sebab kerinduan telah jadikan aku penganut setiamu
Sebuah Karya Disalin 700 Kali oleh Pengarangnya Sendiri
-
Halimi Zuhdy
Dalam sejarah sastra Arab, "Maqāmāt al-Ḥarīrī" menempati posisi yang sulit
ditandingi. Ditulis oleh al-Ḥarīrī al-Baṣrī (446 H/1054 M – 516 H...
4 minggu yang lalu



0 komentar:
Posting Komentar